Minggu, 01 November 2009

Korupsi Pinjaman Bank Dunia

To: sekretariat@infid.org, buruh-migran@yahoogroups.com
CC: forumsosialindonesia@yahoogroups.com
From: wahyu@infid.org Add to Address Book
Date: Wed, 8 Feb 2006 07:09:58 +0700 (WIT)
Subject: [ForumSosialIndonesia] Korupsi Pinjaman Bank Dunia: Pelaku mulai dari Para Staf Bank hingga Pejabat Negara Berkembang Peminjam

Rabu, 08 Februari 2006

Korupsi Pinjaman Bank Dunia
Pelaku mulai dari Para Staf Bank hingga Pejabat Negara Berkembang Peminjam

WASHINGTON, Senin - Presiden Bank Dunia Paul Wolfowitz, Senin (6/2) di Washington, berjanji melakukan kampanye yang serius dan gencar untuk memberantas korupsi di negara berkembang yang mendapatkan bantuan Bank Dunia. Pemberantasan serupa akan dilakukan di dalam Bank Dunia sendiri.

Dia mengatakan hal itu pada pertemuan 90 menit dengan para staf Bank Dunia yang bertugas di berbagai negara. Wolfowitz juga membela pengangkatan para manajer senior dan penasihat tertentu untuk menangani korupsi, yang mendapatkan kritikan dari sejumlah karyawan Bank Dunia.

Wolfowitz mengatakan, Bank Dunia perlu bertindak lebih tegas dan gesit dalam memberantas korupsi. Sebaliknya, Bank Dunia juga akan memberi penghargaan kepada para staf yang mencuatkan isu soal ketidakberesan di dalam proyek-proyek yang dibiayai Bank Dunia.

”Jelas ada banyak persoalan berat yang kini dihadapi. Soalnya, selama 50 tahun praktik korupsi tidak juga diatasi, mulai dalam Bank Dunia sendiri yang harusnya berbuat sesuatu soal itu. Pemberantasan korupsi tidak akan
selesai hanya dengan main tunjuk semata,” kata Wolfowitz.

Wolfowitz tergolong maju dalam isu pemberantasan korupsi. Hal itu mulai terjadi di Bank Dunia dan juga di negara berkembang peminjam dana Bank Dunia. Selama ini juga mencuat dugaan, para staf Bank Dunia mendiamkan
adanya praktik korupsi yang terjadi di proyek-proyek yang dibiayai Bank Dunia.

Praktik seperti itu juga melibatkan para pejabat di negara berkembang yang membidangi proyek-proyek tersebut. Istilahnya, terjadi semacam kerja sama soal korupsi antara Bank Dunia dan para pejabat. Juga bisa terjadi korupsi
di dua sisi, tanpa ada kerja sama.

Berlangsung 50 tahun

Hal semacam itu selama ini didiamkan dan berlalu begitu saja, hingga Wolfowitz memberanikan diri mengungkapkannya. ”Saya harus mengatakan, hal itu adalah sesuatu yang sudah keterlaluan karena sudah berlangsung sekian lama,” ujarnya.

”Ada kasus-kasus korupsi yang melibatkan karyawan Bank Dunia dan persoalan utama terletak di negara-negara yang mendapatkan pinjaman dana dari Bank Dunia,” kata Wolfowitz.

Ia mengatakan, Bank Dunia kini menahan kucuran pinjaman 250 juta dollar AS ke Kenya untuk lima proyek, dengan alasan negara itu terlibat korupsi yang menyangkut para pejabat tingkat tinggi negara.

Namun, Bank Dunia, yang sudah menempatkan tim antikorupsi di Kenya, telah menyetujui pinjaman untuk proyek yang bertujuan mencegah korupsi di masa datang.

”Faktanya, kita hanya menyetujui satu proyek, tetapi kita menahan lima proyek lainnya. Hal itu jelas merupakan sebuah pesan kuat bagi Pemerintah Kenya,” kata Wolfowitz.

”Saya sadar betapa beratnya masalah ini. Tidak ada mukjizat yang bias menyelesaikannya secara cepat. Tidak ada solusi yang bisa selesai lewat sebuah tindakan saja. Yang kita harapkan kini, mereka (negara berkembang)
bisa secara perlahan-lahan memperkuat kelembagaan,” katanya.

”Itu juga merupakan tantangan di negara-negara maju, bahkan negara seperti Swiss juga kadang-kadang punya persoalan serupa,” kata Wolfowitz.

Indonesia juga merupakan salah satu peminjam terbesar dari Bank Dunia lewat forum Consultative Group on Indonesia (CGI). Namun, Wolfowitz sama sekali tidak menyinggung Indonesia.
Kontroversial
Wolfowitz dalam beberapa bulan terakhir sudah membenahi unit di Bank Dunia yang khusus menangani korupsi. Dia akan menjadikan unit itu sebagai bagian integral dari operasional Bank Dunia dan tidak menjadi bagian yang
terpisah.

Ketua Unit Anikorupsi diberikan kepada Suzanne Rich Folsom. Prosedur perekrutan dan penempatan tersebut mendapatkan kritikan dari para pekerja di Bank Dunia. Soalnya, Folsom pernah dipakai oleh James Wolfensohn,
pendahulu Wolfowitz.

Namun, Wolfowitz mengatakan bahwa Folsom kompeten dan merupakan pengacara terbaik untuk menangani pemberantasan korupsi. ”Dia paling layak dari calon yang ada dan punya kepribadian kuat yang diperlukan untuk tugas tersebut,” ujar Wolfowitz.

Wolfowitz juga mengaryakan Kevin Kellems, seorang mantan penasihat untuk Wakil Presiden Dick Cheney, serta Robin Cleveland, seorang mantan pejabat Gedung Putih. Penunjukan itu menimbulkan keluhan karena Wolfowitz dituduh mempekerjakan rekan-rekan dekatnya.

”Anda tak mungkin bisa memasuki sebuah pekerjaan seperti yang saya masuki tanpa membawa orang-orang yang sudah Anda kenal sebelumnya. Mereka itu adalah orang-orang yang sudah saya kenal dan mempunyai kemampuan yang bagus secara profesional,” katanya. (REUTERS/mon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar